Kamis, 15 April 2010

accounting




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Akuntansi seringkali dipandang sebagai disiplin yang kering, dingin, dan sangat analistis, dengan hasil yang sekaligus bisa dianggap benar atau salah. Meskipun demikian, gagasan akuntansi memiliki konsekuensi penting atas realitas sosial.
Akuntansi lahir dengan maksud tertentu, yaitu untuk memberikan jasa kepada penggunanya berupa informasi keuangan yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan. Dalam merumuskan teori akuntansi, perumusan tujuan laporan keuangan merupakan dasar utama. Karena tujuan inilah yang harus diwujudkan oleh ilmu akuntansi itu. Profesi akuntansi, khususnya di Amerika, telah banyak melakukan berbagai upaya untuk membahas dan merumuskan standar, prinsip akuntansi, dan tujuan laporan keuangan ini.
Laporan keuangan merupakan suatu daftar financial suatu entitas ekonomi yang disusun secara sistematis oleh akuntan pada akhir periode; atau catatan yang memberikan informasi keuangan suatu peruahaan yang telah menjalankan perusahaan selama satu periode (biasanya satu tahun).
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai, namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan (ekonomi). Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami angkat dalam penulisan makalah ini adalah :
Apa Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan ?
Bagaimana penyusunan kerangka konseptual untuk akuntansi keuangan oleh FASB ?
Bagaimana konsep dasar laporan keuangan ?

1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui tujuan akuntansi atau laporan keuangan.
Untuk mengetahui penyusunan kerangka konseptual untuk akuntansi keuangan oeh FASB.
Untuk mengetahui konsep dasar laporan keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TUJUAN AKUNTANSI ATAU LAPORAN KEUANGAN
2.1.1 Menurut PAI
Tujuan akuntansi atau laporan keuagan menurut berbagai sumber dapat kita lihat dari penjelasan di bawah ini. Prinsip Akuntansi Indonesia (1984) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan itu adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memebrikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu paa pemakai laporan di dalam menaksir otensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan inforasi penting lainnya menganai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin inforasi lain yan berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai lapran, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
2.1.2 Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Sedangkan menurut SAK No.1, Tujuan Laporan Keuangan adalah :
“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan”.
2.1.3 Menurut ASOBAT
A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) merumuskan empat tujuan akuntansi sebagai berikut :
1. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan.
2. Menarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan factor produksi lainnya.
3. Memelihara dan melaporkan pengamanan erhadap kekayaan.
4. Membantu fungsi dan penawasan sosial.
2.1.4 Menurut APB Statement No.4
APB Statement No. 4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principle Underlying Financial Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif, dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut:
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
2. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai berikut :
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud:
1. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
2. Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya.
3. Untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-utangnya
4. Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud:
1. Memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan pemegang saham.
2. Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditur, supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan perusahaan.
3. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.
4. Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menapatkan laba dalam jangka panjang.
Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
Mengungkpakan informasi relevanlainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
3. Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah sebagai berikut :
a. Relevance
Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Understandability
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
c. Verifiability
Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
d. Neutrality
Laporan akuntansi itu betral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Inforasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
e. Timeliness
Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f. Comparability
Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g. Completeness
Inforasi akuntansi yang dilaporan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.
Menurut Laporan Trueblood Committee
Trueblood Committee merumuskan tujuan utama laporan keuangan sebagai berikut : “Memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan”.
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan utama dari laporan keuangan adala memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis.
Komite Trueblood merumuskan tujuan laporan keuangan sebagai berikut :
Tujuan Dasar
Tujuan ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Pemakai Laporan Keuangan
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi sebagai dsar dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
2. Pemakai Umum
Tujuan laporan keuangan adalah meayani pemakai umum yang memiliki weenang, kkemampuan atau sumber kekayaan yang terbatas untuk mendapatkan informasi dan yang meyakini laporan keuangan sebagai sumber informasi utama mengenai aktivitas perusahaannya.
3. Pemakai Lain
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai potensi arus kas menurut jumlah, waktu, dan dengan mmperhatikan ketidakpastian lainnya.
4. Tujuan laporan keuangan adalah meberikan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai earning power (kemampuan mendapatkan laba ) perusahaan.
5. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna dalam menilai kemampuan manajemen menggunakan sumber kekayaan perusahaan secara efektif dalam mencapai tujuan utama perusahaan.
6. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang factual dan yang dapat ditafsirkan tentang tansaksi dan kejadian lainnya yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan. Hal yang menjadi dasar dalam hal ini tergantung pada penafsiran, penilaian, peramalan, taksiran harus diungkapkan.
7. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan tentang posisi keuangan yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan.
8. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan laba periodic yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan.
Siklus perolehan laba dianggap “sempurna” apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
A realized sacrifice – realisasi atau kemungkinan yang besar terjadinya pembayaran kas.
A realized benefit – realisai atau kemungkinan yang besar terjadinya realisasi penerimaan kas.
Tidak ada lagi kegiatan-kegiatan lanjtan dari siklus itu.
9. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan laporan kegiatan yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, menilai earnig power perusahaan.
10. Tujuan laporan keuanan adalah memberikan informasi yang berguna untuk proses peramalan. Ramalan keuangan harus disajikan apabila mereka ingin meningkatkan tingkat kegunaan laporan bagi pemakainya.
11. Tujuan laporan keuangan bagi lembaga pemerintah dan lembaga yang bukan bertujuan untuk mendapatkan laba ada;ah memerikan informasi yang berguna untuk menilai efektivitas dari manajemen dan sumber-sumber kekayaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Ukuran-ukuran prestasi harus dikantitatifkan berdasarkan tujuan yang ditetapkan.
12. Tujuan laporan keuangan adalah menyajikan kegiatan perusahaan yang mempenaruhi masyarakat yang dapat ditentukan, dijelaskan atau diukur dan merupakan hal yang penting bagi peranan perusahaan dalam lingkungannya.
Laporan komite Trueblood juga menjelaskan 7 sifat dan kualitas laporan keuangan sebagai berikut:
1. Relevan dan Material (Relevance and Materiality)
2. Formalitas dan Kenyataan (Form and Substance)
3. Tingkat kepercayaan (Reability)
4. Bebas dari Prasangka (Freedom from bias)
5. Dapat dibandingkan (Comparability)
6. Konsistensi (Consistency)
7. Dapat dipahami (Understandability)

PENYUSUNAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI KEUANGAN OLEH FASB
Gambar di bawah ini adalah kerangka dari konseptual akuntansi keuangan menurut FASB.
Objectives
SFAC
No. 1 and 4








Elements Qualitative
SFAC Charakteristics
No. 3 SFAC No.2

Financial
Statements vs Meassurement
Recognition Financial SFAs No. 33
Criteria Reporting (Experimental)

Reporting Reporting Funds Flow Reporting
Earnings and Liquidity Position

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Akuntansi dan Pelaporan Keuangan


2.2.1 Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga yang Mencari Laba
Tujuan laporan keuangan menurut standar itu cukup banyak, yaitu :
a. Laporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna untuk investor (baik yang sudah maupun yang potensial), kreditur, dan pemakai lainnya dalam memutuskan secara rasional penggunaan investasi, kredit dan keputusan lainnya.
b. Laporan keuangan harus memberikan informasi untuk membantu investor atau calon investor dan kreditur dan pemakai lainnya untuk menilai jumlah, waktu, dan prospek pemenerimaan kas (yang belum pasti) dari dividen atau bunga dan juga penerimaan dari penjualan, piutang atau saham dan pinjaman yang jatuh tempo.
c. Laporan keuangan harus memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi perusahaan, klaim terhadap kekayaan itu (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber-sumber itu kepada lembaga lain atau pemilik perusahaan), pengaruh tansaksi, kejadian, dan keadaan lain yang mempengaruhi sumber kekayaan dan klaim terhadap kekayaan itu.
d. Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi tentang prestasi keuangan perusahaan selama satu periode.
e. Laporan keuangan harus memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendapatkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya, tentang transaksi yang mempengaruhi modalnya, termasuk masalah dividend an pembayaran lainnya kepada pemlik, dan tentang faktur-faktur yang mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas perusahaan.
f. Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaannya kepada pemilik atas penggunaan sumber kekayaan yang dipercayakan kepadanya.
g. Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.

Beberapa sifat lain dari laporan keuangan dijelaskan oleh SFAC No.1 sebagai berikut :
1. Laporan keuangan bukan tujuan, tetapi dimaksudkan untuk menyajikan informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi.
2. Tujuan laporan keuangan tidak dapat berubah sendiri, ia dipengaruhi oleh ekonomi, hokum, politik, lingkungan sosial dimana laporan keuangan itu berada.
3. Tujuan laporan keuangan juga dipengaruhi oleh sifat dan keterbatasan jenis informasi dari laporan keuangan yang disajikan.
4. Tujuan dalam laporan keuangan adalah untuk pemakaian ekstern secara umum.
5. Istilah investor dan kreditur diartikan secara luas bukan saja dimaksudkan untukmereka yang mempunyai hak terhaap perusahaan tetapi juga pihak yang mewakili atau konsultannya.
6. Walaupun keputusan tentang investasi dan kredit menggambarkan pengharapan investor dan kreditur tentang prestasi perusahaan di masa yang akan atang, pengharapan itu umumnya didasarkan paling tidak pada penilaian terhadap prestasi yang sudah lewat.
7. Fokus utama laporan keuangan adalah informasi laba rugi dan komponennya.
8. Informasi tentang laba rugi perusahaan didasarkan pada accrual basis yang umumnya memberikan indicator yang lebih baik tentang kemajuan perusahaan saat ini dan seterusnya untuk menaksir arus kas, aripada informasi yang hanya terbatas pada penerimaan dan pengeluaran kas saja.
9. Laporan keuangan diharapkan memberikan informasi tentang prestasi keuangan perusahaan selamaperiode tertentu dan bagaimana manajemen mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada pemilik.
10. Laporan keuangan tidak didesain untuk mengukur secara logis nilai perusahaan, tetapi informasi tersebut dapat membantu mereka yang ingin menaksir nilainya.
11. Investo, kreditu, dan yang lain dapat menggunakan laporan laba rugi dan informasi tentang elemen-elemen laporan keuangan dalam berbagai cara untuk menilai prospek arus kas.
12. Manajemen mengetahui lebih banyak tentang perusahaan dan masalah-masalahnya disbanding dengan investor, kreditur, atau pihak luar lainnya.

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan untuk Organisasi yang Bukan Mencari Laba
Ada dua perbedaan penting antara organisasi bisnis yang mencari laba dan tidak mencari laba :
1. Organisasi yang tidak mencari laba tidak memiliki indicator prestasi kerja yang dapat dibandingkan dengan perusahaan yang bertujuan untuk mencari laba.
2. Umumnya organisasi ini tidak mengalami persaingan di pasar.


Beberapa cirri organisasi yang tidak mencari laba adalah :
1. Sumber dana yang diterima dari donator tidak dimaksudkan untuk dibayar kembali kepada pemberi dana (non reciprocal fund).
2. Organisasi ini umumnya bekerja bukan untuk menghasilkan barang atau jasa untuk mendapatkan laba atau sejenisnya.
3. Tidak ada hak pemilik yang dapat dijual, ditransfer, dibayar kembali, aau diyakini mempunyai hak atas kekayaan organisasi apabila timbul likuidasi.

Pihak-pihak yang memerlukan informasi keuangan organisasi yang tidak mencari laba ini adalah :
1. Donatur, seperti pemberi pinjaman, pemasok bahan-bahan, pegawai, pembayar pajak, dan anggota.
2. Pihak yang memberikan keuntungan dari jasa-jasa yang diberikannya.
3. Lembaga yang bertanggung jawab menyusun perencanaan dan kebijaksanaan serta pengawasan dan penilaian terhadap manajemennya.
4. Manajer atau pimpinan organisasi.

Dengan melihat kepentingan para pemakai lembaga ini maka tujuan laporan keuangan jenis ini harus mencakup :
1. Laporan keuangan harus dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan mengenai alokasi sumber-sumber kekayaan.
2. Laporan keuangan berguna untuk menilai jasa dan kemampuan organisasi untuk memberikan jasa.
3. Laporan keuangan berguna untuk menilai bagaimana manajemen meminjam dan bagaimana menilai investasinya.
4. Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi terhadap sumber kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, dan perubahannya.
5. Laporan keuangan harus dapat menyajikan prestasi organisasinya.
6. Laporan keuangan harus dapat menyajikan kemampuan organisasi membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya (likuiditas).
7. Laporan keuangan harus memuat penjelasan dan penafsiran manajemen sehingga para pemakai laporan keuangan dapat memohon informasi yang diberikan.

KONSEP DASAR LAPORAN KEUANGAN
Konsep dasar ini mencakup :
1. Sifat-sifat kualitatif
2. Definisi tentang elemen laporan keuangan

1. Sifat Kualitatif, sifat kualitatif ingin menggambarkan kriteria untuk :
a. Memilih alternatif prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang digunakan, serta
b. Persyaratan pengungkapannya.
Sifat-sifat kualitatif tersebut adalah :
a. Kualitas Utama
1. Relevance
Informasi disebut relevan apabila informasi itu mampun dan dalam mempengaruhi keputusan manajer dengan mengubah atau yang menguatkan pengharapannya tentang hasil dan akibat tindakan atas kejadiannya. Dengan kata lain agar informasi relevan maka informasi itu harus memiliki predictive value (meramalkan nilai masa yang akan datang), feedback value (menguatkan atau mengoreksi pengharapan yang sudah lalu) pada saat yang sama dan harus disampaikan pada waktu yang tepat.
2. Reliability
Reliability menyangkut kualitas yang menyebabkan pemakai data bergantung pada kepercayaannya pada data yang disajikan dan yang dimaksudkan untuk disajikan. Reliability tergantung pada tingkat kepercayaannya dalam menyajikan informasi tentang suatu kejadian. Kepercayaan terhadap laporan berbeda antara seorang dengan orang lain. Biasanya untuk meningkatkan reliability maka laporan keuangan harus dapat diperiksa (verifiability).
3. Verifiability
Adalah suatu sarana yang dapat memberikan kesempatan kepada orang-orang tertentu yang bekerja secara terpisah antara satu dengan yang lain untuk mengembangkan ukuran-ukuran yang sama atas bukti, data, dan catatan yang sama.
4. Completeness
Adalah menjelaskan kelengkapan dan kesesuaian antara data akuntansi dan kejadian yang dimaksud untuk disajikan. Neutrality berarti bahwa akuntansi bebas dari bias (prasangka yang tidak berdasar) dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan..
b. Kualitas Sekunder
1. Comparability
Comparability berarti bahwa dalam menuyusun laporan keuangan harus digunakan metode yang sama sepanjang waktu oleh perusahaan tertentu agar bisa diperbandingkan.
2. Consistency
Consistency berarti bahwa metode-metode akuntansi tidak dapat diubah apabila telah dipilih.
c. Pertimbangan Cost Benefit
1. Cost Benefit
Informasi akuntansi akan diungkapkan apabila keuntungan yang didapat diperoleh dari informasi itu melebihi biayanya.
2. Materiality
Materiality adalah ssesuatu yang secara relative dianggap penting. Pada dasarnya pertimbangan harus diberikan dalam hal apakah informasi itu mungkin bersifat penting (significant) atau material atau tidak penting pengaruhnya terhadap keputusan.
BAB III
KESIMPULAN

Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis.
Laporan komite Trueblood juga menjelaskan 7 sifat dan kualitas laporan keuangan sebagai berikut:
Relevan dan Material (Relevance and Materiality)
Formalitas dan Kenyataan (Form and Substance)
Tingkat kepercayaan (Reability)
Bebas dari Prasangka (Freedom from bias)
Dapat dibandingkan (Comparability)
Konsistensi (Consistency)
Dapat dipahami (Understandability)
Beberapa cirri organisasi yang tidak mencari laba adalah :
1. Sumber dana yang diterima dari donator tidak dimaksudkan untuk dibayar kembali kepada pemberi dana (non reciprocal fund).
2. Organisasi ini umumnya bekerja bukan untuk menghasilkan barang atau jasa untuk mendapatkan laba atau sejenisnya.
3. Tidak ada hak pemilik yang dapat dijual, ditransfer, dibayar kembali, aau diyakini mempunyai hak atas kekayaan organisasi apabila timbul likuidasi.
Sifat-sifat kualitatif dalam konsep dasar laporan keuangan terdiri dari :
- Kualitas utama yang terdiri atas: (1) Relevance, (2) Reliability, (3) Verifiability, (4) Completeness.
- Kualitas sekunder yang terdiri atas : (1) Comparability, (2) Consistency.
- Pertimbangan Cost Benefit yang terdiri atas : (1) Cost Benefit, (2) Materiality.
DAFTAR PUSTAKA


Sofyan Syafri Harahap. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.